Di Indonesia, sistem sertifikasi “SKK”, yang merupakan singkatan dari “Sertifikasi Kompetensi Kerja” yang dalam bahasa Inggris berarti "Work Competency Certification," memainkan peran penting dalam mengevaluasi dan mengakui kompetensi para profesional yang beroperasi di sektor konstruksi. Kerangka sertifikasi ini dirancang untuk menjamin bahwa individu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis yang diperlukan untuk peran dan tanggung jawab tertentu dalam industri konstruksi.
Sertifikasi SKK terbagi menjadi tiga tingkatan yang berbeda: "Ahli Muda" (Junior Expert), "Ahli Madya" (Intermediate Expert), dan "Ahli Utama" (Senior Expert). Tingkatan ini ditentukan oleh kombinasi kualifikasi pendidikan, tahun pengalaman profesional, dan lingkup tanggung jawab. Sertifikasi SKK berfungsi sebagai patokan standar dan diakui untuk menilai kualifikasi para profesional di bidang konstruksi, memungkinkan mereka untuk berkembang dalam karier mereka.
Di sisi lain, "LPJK" atau "Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi" merupakan badan pemerintah yang sangat penting yang bertanggung jawab atas sertifikasi dan regulasi industri konstruksi di Indonesia. LPJK memainkan peran kritis dalam menjaga standar tertinggi kualitas, keamanan, dan profesionalisme dalam penyediaan layanan konstruksi, memastikan bahwa proyek-proyek mematuhi persyaratan regulasi dan memenuhi harapan klien dan pemangku kepentingan.
Alternatively, Architects will be registered with “IAI” or “Ikatan Arsitek Indonesia” which translates to the “Indonesian Architects Association”