Ketika membahas material seperti “logam”, “baja”, dan “besi”, istilah-istilah ini sering digunakan secara bergantian, terutama di Indonesia yang sering menggunakan istilah “besi”. Namun, penting untuk memahami perbedaan antara ketiga bahan ini. Mari kita uraikan:
Logam: Istilah "logam" cukup luas dan mencakup bahan apa pun yang memiliki konduktivitas listrik dan panas yang sangat baik. Logam sering kali menunjukkan kilauan yang khas. Logam dapat berbentuk unsur murni (seperti emas atau tembaga) atau sebagai paduan, yaitu campuran dua unsur atau lebih. Dalam bidang logam, kita menjumpai berbagai jenis, termasuk logam besi (seperti besi dan baja) dan logam non-besi (seperti aluminium dan tembaga).
Baja: Sebaliknya, baja adalah jenis logam tertentu yang termasuk dalam kategori paduan. Baja terbuat dari besi dan karbon, dengan jumlah kecil elemen lainnya. Baja terkenal dengan kekuatannya, daya tahan, dan ketahanannya terhadap korosi. Ada berbagai jenis baja, termasuk baja karbon, baja tahan karat, dan baja paduan, yang masing-masing ditandai oleh sifat unik yang melayani aplikasi spesifik.
Besi: Besi adalah unsur kimia dasar yang dilambangkan dengan Fe dan memiliki nomor atom 26. Besi merupakan logam berwarna abu-abu keperakan yang memiliki kekuatan, kelenturan, dan keuletan. Besi memainkan peran penting dalam produksi baja dan banyak digunakan dalam pembuatan barang seperti pipa, mesin, dan kendaraan.
Secara ringkas, istilah "logam" merujuk secara umum pada semua bahan logam, "baja" adalah subtipe yang berbeda yang diklasifikasikan sebagai paduan besi dan karbon. "Besi," di sisi lain, berdiri sendiri sebagai unsur murni yang sangat penting untuk pembuatan baja dan manufaktur berbagai produk.