MEMILIH SISTEM PENYARINGAN AIR YANG TEPAT: PANDUAN PRAKTIS

Kualitas air dapat bervariasi secara signifikan dari satu lokasi ke lokasi lain, dan memilih sistem filtrasi yang tepat sangat penting untuk memastikan air minum yang aman dan bersih. Untuk membuat keputusan yang tepat, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi kualitas air dan jenis-jenis sistem filtrasi yang tersedia.

Mengapa Pengujian Air Penting

Langkah pertama dalam memilih sistem filtrasi air adalah melakukan uji kualitas air yang komprehensif. Uji ini mengukur parameter-parameter kunci seperti:

  • Total Dissolved Solids (TDS): Menunjukkan konsentrasi mineral dan garam yang terlarut.
  • Mengukur keasaman atau kebasaan, dengan rentang ideal antara 6,5 hingga 8,5.​
  • Kekerasan: Menunjukkan tingkat kalsium dan magnesium, yang dapat menyebabkan penumpukan kerak.
  • Kontaminasi Mikroba: Pemeriksaan terhadap bakteri, virus, dan protozoa.
  • Logam Berat: Mendeteksi zat berbahaya seperti timbal, merkuri, dan arsenik.
  • Kontaminan Kimia: Termasuk klorin, nitrat, dan pestisida.
  • Kekeruhan: Menunjukkan adanya partikel terlarut dan kekeruhan.
  • Salinitas: Mengukur konsentrasi garam, terutama penting di daerah pesisir.

Memilih Sistem Filtrasi yang Tepat

Berdasarkan hasil uji kualitas air, berikut adalah beberapa sistem filtrasi yang umum digunakan:

1. TDS Rendah (0-100 ppm) - Air Berkualitas Tinggi

  • Sistem yang Direkomendasikan: Penyaringan Karbon Sederhana atau Filter UV
  • Penggunaan: Menghilangkan klorin dan senyawa organik dari air yang sudah bersih, seperti air keran.

2. TDS Sedang (100-300 ppm) - Air Keran Biasa

  • Sistem yang Direkomendasikan: Filter Karbon + Filter Sedimen + Sterilisasi UV
  • Penggunaan: Menghilangkan endapan, klorin, dan kontaminasi bakteri ringan.

3. High TDS (300-500 ppm) - Hard Water

  • Sistem yang Direkomendasikan: Sistem Osmosis Terbalik (RO) + Filter Karbon
  • Penggunaan: Mengurangi kekerasan air, logam berat, dan garam terlarut yang umum ditemukan dalam air tanah perkotaan.

4. TDS Sangat Tinggi (500-2000 ppm) - Air yang Sangat Terkontaminasi

  • Sistem yang Direkomendasikan: RO Lanjutan + UV + UF (Ultrafiltrasi)
  • Kasus Penggunaan: Cocok untuk air payau dengan kandungan garam dan kontaminan yang tinggi.

5. TDS Sangat Tinggi (>2000 ppm) - Air Asin atau Air Payau

  • Sistem yang Direkomendasikan: Desalinasi (RO Bertahap)
  • Kasus Penggunaan: Air laut atau air pesisir, yang memerlukan pemurnian tingkat tinggi.

Pertimbangan Tambahan

  • Kecepatan Aliran: Kecepatan filtrasi harus sesuai dengan kebutuhan rumah tangga.
  • Umur Pakai Filter: Kontaminasi tinggi memperpendek umur pakai filter.
  • Perawatan: Pengujian rutin dan penggantian filter tepat waktu sangat penting.
  • Efisiensi Biaya: Sistem kelas atas (seperti RO) mungkin memerlukan perawatan yang signifikan tetapi menawarkan filtrasi yang lebih unggul.

Kesimpulan

Memilih sistem filtrasi air yang tepat semuanya bergantung pada pemahaman Anda tentang kualitas air. Mulailah dengan tes air yang andal, analisis hasilnya, dan pilih sistem yang sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda. Dengan pengaturan yang tepat, Anda akan menikmati air bersih dan aman untuk rumah tangga atau bisnis Anda.

di dalam Blog kami
RA SOLOMON 8 Juli 2025
BAGIKAN POSTINGAN ini
Arsip
MEMILIH KIPAS LANGIT-LANGIT YANG TEPAT: PANDUAN PRAKTIS UNTUK SETIAP RUANGAN