Ketika memilih kayu yang tepat untuk proyek bangunan atau kerajinan kayu Anda, memahami perbedaan antara berbagai jenis kayu keras sangatlah penting. Di Indonesia dan Asia Tenggara, tiga jenis kayu yang umum tersedia dan banyak digunakan adalah Bengkirai, Keruing, dan Camphor.
Setiap jenis kayu memiliki keunggulan unik — mulai dari ketahanan tinggi dan kekuatan struktural hingga aroma yang menarik dan efisiensi biaya. Dalam blog ini, kami menguraikan perbedaan utama untuk membantu Anda membuat keputusan yang terinformasi.
1. Bengkirai: Juara Tahan Lama untuk Penggunaan Luar Ruangan
1. Bengkirai: Juara Tahan Lama untuk Penggunaan Luar Ruangan
Fitur Utama:
- Ketahanan: Sangat tahan terhadap rayap, pembusukan, dan cuaca ekstrem.
- Kepadatan: 700–1.000 kg/m³ – berat dan kuat.
- Warna: Emas hingga cokelat kemerahan dengan serat halus yang saling terjalin.
- Penggunaan Terbaik: Lantai teras, jembatan, struktur maritim, dan furnitur luar ruangan.
- Kemudahan pengolahan: Keras pada pisau tetapi dapat menahan baut dengan baik.
- Harga: Umumnya memiliki harga premium karena kinerjanya.
2. Keruing: Pilihan Serbaguna yang Ramah Anggaran
Keruing, yang juga merupakan spesies Dipterocarp, sering digunakan sebagai alternatif yang lebih ekonomis dibandingkan Bengkirai. Meskipun sedikit kurang tahan lama, kayu ini tetap berfungsi dengan baik dalam banyak aplikasi konstruksi.
Fitur Utama:
- Ketahanan: Cukup tahan lama; memerlukan perawatan khusus untuk penggunaan di luar ruangan.
- Kepadatan: 650–900 kg/m³.
- Warna: Pink pucat hingga cokelat kemerahan, mungkin terdapat garis-garis resin.
- Cocok Untuk: Kerangka furnitur, cetakan beton, balok, lantai.
- Kemudahan pengolahan: Lebih mudah diolah daripada Bengkirai; dapat menyebabkan pisau menjadi lengket akibat resin.
- Harga: Sekitar 3–5% lebih murah daripada Bengkirai.
3. Kamper: Pilihan Interior Beraroma
Kamper (Cinnamomum camphora) lebih dihargai karena kualitas estetika dan aromatiknya daripada kemampuan strukturalnya. Kayu ini lebih lunak dibandingkan dengan Bengkirai dan Keruing, namun tetap banyak digunakan dalam aplikasi indoor.
Fitur Utama:
- Ketahanan: Tidak cocok untuk penggunaan struktural atau di luar ruangan.
- Kerapatan: 450–600 kg/m³.
- Warna: Emas pucat dengan garis-garis dan serat yang indah.
- Aroma: Alami dan harum – mengusir serangga dan jamur.
- Penggunaan Terbaik: Kabinet, furnitur, panel dekoratif, lemari.
- Kemudahan pengolahan: Mudah dipotong, diampelas, dan dipoles.
- Biaya: Termurah di antara ketiga – seringkali 5–8% lebih murah daripada Keruing.
Tabel Perbandingan
Fitur | Bengkirai | Keruing | Kamper |
Ketahanan | ★★★★★ | ★★★★☆ | ★★☆☆☆ |
Kepadatan (kg/m³) | 700–1,000 | 650–900 | 450–600 |
Penggunaan luar | Sangat baik | Dibuat khusus | Tidak cocok |
Penggunaan terbaik | Sedang | Mudah–Sedang | Sangat Mudah |
Penampilan | Kaya, merata | Kasar/bergetah | Aromatik, bermotif |
Price | $$$ | $$ | $ |
Jadi, yang mana yang akan kamu pilih?
- Untuk dek dan pekerjaan struktural yang terpapar: Bengkirai adalah pilihan terbaik Anda.
- Untuk bingkai yang hemat biaya atau furnitur luar ruangan yang telah diolah: Keruing menyeimbangkan kinerja dan anggaran.
- Untuk lemari dapur, pintu, atau hiasan kayu: Kayu kamper menawarkan keindahan dan aroma yang harum dengan harga yang terjangkau.
Bengkirai vs Keruing vs Kayu Kamper
Fitur | Bengkirai | Keruing | Kamper (Cinnamomum camphora) |
Keluarga Tumbuhan | Dipterocarpus spp. | Dipterocarpus spp. | Cinnamomum camphora |
Ketahanan | Sangat awet – tahan rayap dan pembusukan | Sedang tahan lama – memerlukan perawatan | Rendah hingga sedang – tidak untuk penggunaan di luar ruangan |
Kekerasan | Keras dan berat (700–1.000 kg/m³) | Sedang-keras hingga keras (650–900 kg/m³) | Lembut hingga sedang (450–600 kg/m³) |
Stabilitas | Stabil, cocok untuk penggunaan struktural | Kurang stabil, mungkin melengkung | Stabil saat kering, tetapi lembut. |
Kandungan Kelembaban | Dikeringkan di tungku untuk penggunaan konstruksi | Seringkali memiliki kandungan air yang lebih tinggi; memerlukan proses pengasaman. | Biasanya dikeringkan dengan udara, mudah kering. |
Warna | Kuning kecokelatan hingga merah kecokelatan | Pink pucat hingga cokelat kemerahan | Kuning pucat hingga keemasan dengan garis-garis |
Serat/Tekstur | Halus, saling mengunci | Lebih kasar, bergetah | Halus hingga sedang, harum |
Penggunaan terbaik | Kuat pada pisau | Lebih mudah tetapi lengket (resin) | Mudah dipotong, dibentuk, dan dihaluskan. |
Aroma | Netral | Netral atau bergetah | Bau kamper kuat |
Penggunaan Umum | Lantai teras, struktur luar ruangan | Pemasangan rangka, perancah | Perabotan, pintu, dan bingkai |
Harga | Tinggi – kayu keras tropis premium | Sedang – 3–5% lebih rendah dari Bengkirai | Rendah hingga sedang – 3–5% lebih rendah dari Keruing |
Kesesuaian untuk Penggunaan di Luar Ruangan | Sempurna tanpa perawatan | Cukup dengan perawatan | Tidak cocok – terutama untuk penggunaan di dalam ruangan |